FENOMENA PENGGUNAAN BAHASA PERGAULAN DI INDONESIA
2.1 Definisi Bahasa Gaul
Bahasa Indonesia ialah bahasa nasional yang secara umum memiliki fungsi sebagai alat komunikasi. Bahasa Indonesia mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Namun, pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari lambat laun mulai bergeser digantikan oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Dewi et al. (2023) mengungkapkan bahasa gaul merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai bahasa sehari-hari atau informal yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, khususnya di kalangan kelompok pemuda atau komunitas tertentu. Bahasa resmi atau bahasa standar yang diajarkan di sekolah dan digunakan dalam suasana formal seringkali berbeda dengan bahasa ini. Bahasa gaul seringkali bersifat kontekstual, kreatif, dan cenderung berubah seiring waktu sejalan dengan perkembangan tren dan budaya populer.
Di era kemajuan globalisasi saat ini, perkembangan dan pengalihan bahasa marak terjadi khususnya di kalangan remaja. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan dalam hal penggunaannya di media sosial maupun kehidupan sehari-hari. Fenomena penggunaan bahasa gaul semakin marak di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya kalangan remaja. Di era perkembangan digital, remaja sering terpapar dengan segala bahasa dan istilah dalam bahasa gaul di media sosial, sehingga bahasa gaul tersebut dipakai menjadi bahasa sehari-hari.
2.2 Bentuk-Bentuk Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
Bahasa gaul yang berkembang di kalangan remaja terbagi menjadi beberapa bentuk mulai dari akronim dan singkatan. Dewi et al. (2023) dalam penelitiannya mengungkapkan terdapat beberapa bentuk di dalam bahasa gaul, antara lain akronim, frasa Inggris, singkatan kata, dan kata-kata baru. Berikut ini pembahasan bentuk-bentuk bahasa gaul yang sering dijumpai di kalangan remaja.
a. Akronim. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akronim diartikan sebagai gabungan huruf, kata, atau konsep tertulis dan lisan lainnya. Pada umumnya, akronim pada bahasa gaul menunjukkan bahwa suku kata awal setiap kata digabungkan membentuk pola akronim. Contohnya seperti istilah ‘mager’ yang memiliki kepanjangan malas gerak atau istilah ‘bocil’ kepanjangan dari bocah cilik.
b. Frasa Inggris. Penggunaan frasa di bahasa Inggris selalu diintegrasikan pada percakapan di kalangan remaja sebagai bagaian dari gaya bahasa di antara mereka. Berikut ini frasa di bahasa Inggris yang sering digunakan di kalangan remaja. Contohnya seperti ‘overthinking’ yang berarti banyak pikiran, dalam penggunaan istilah ini bermakna seseorang yang sedang memiliki banyak pikiran.
c. Singkatan Kata. Meskipun sering digunakan secara bergantian, akronim dan singkatan sebenarnya memiliki perbedaan mendasar terkait dengan cara kata-kata atau frasa tersebut disingkat. Pada singkatan merujuk pada penggunaan huruf-huruf awal atau bagian-bagian kata untuk merujuk pada frasa asli. Contohnya seperti ‘PHP’ kepanjangan dari pemberi harapan palsu.
d. Kata-Kata Baru. Saat ini remaja cenderung menciptakan kata-kata baru atau penggunaan istilah yang biasanya tidak dapat ditemukan dalam kamus konvensional. Contohnya seperti ‘alay’ yang memiliki arti berlebihan atau ‘gebetan’ yang berarti seseorang yang disukai.
2.3 Fungsi Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
Secara umum, bahasa memiliki empat fungsi, menurut Gorys Keraf: dapat digunakan untuk ekspresi diri, komunikasi, integrasi dan adaptasi sosial, dan kontrol sosial. Uraian masing-masing peran tersebut dalam kaitannya dengan bahasa gaul remaja kontemporer disajikan di bawah ini.
a. Dipergunakan Untuk Ekspresi Diri. Bahasa berfungsi menjadi sarana oleh individu mengungkapkan perasaan, pikiran, dan identitas pribadi mereka. Dalam konteks ini, bahasa menjadi medium ekspresif yang memungkinkan seseorang mengomunikasikan sesuatu yang dirasakannya atau dipikirkannya (Dewi et al., 2023). Sama halnya dengan bahasa gaul yang dapat memudahkan para penggunanya untuk mengekspresikan emosi, perasaan atau pikirannya tanpa melalui bahasa yang kaku. Hal ini juga memberikan orisinalitas dari bahasa gaul itu sendiri dengan kesan ekspresif kreatif.
b. Untuk Berkomunikasi. Salah satu fungsi utama dari bahasa yaitu sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa memungkinkan individu untuk bisa berinteraksi melalui kata-kata dan kalimat sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik. Bahasa gaul di kalangan remaja menjadi sarana komunikasi yang efektif di antara sesama remaja. Penggunaan istilah dapat mempermudah komunikasi dan mempercepat pemahaman.
c. Integrasi dan Adaptasi Sosial. Dalam hal ini bahasa dapat membantu manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Bahasa gaul menjadi bentuk identifikasi dengan kelompok sebaya, membantu kalangan remaja terkoneksi dan terintegrasikan dengan lingkungan sosial mereka. Selain itu, bahasa gaul juga dapat menjadi pencerminan adaptasi terhadap tren budaya populer.
d. Sebagai Alat Kontrol Sosial. Penggunaan bahasa dalam mengatur perilaku dan mempertahankan tatanan sosial dengan melalui aturan bahasa dan norma-norma komunikasi, masyarakat dapat mengontrol dan mengatur perilaku orang sekitarnya. Bahasa gaul menciptakan norma-norma dan aturan tertentu di kalangan remaja. Penggunaan Bahasa gaul dapat memungkinkan cara untuk mengekspresikan norma sosial mereka sendiri atau untuk mengontrol perilaku di dalam kelompok mereka.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Bahasa Gaul di Kalangan Remaja
Kalangan remaja cenderung menggunakan bahsa gaul untuk mengekspresikan diri dan membangun keharmonisan antar kalangan remaja. Selain itu, bahasa gaul juga digunakan untuk komunikasi yang santai namun tetap mengena, memberikan reaksi terhadap sesuatu dan penilaian. Berikut ini rincian mengenai faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul oleh kalangan remaja.
a. Identitas. Kalangan remaja menggunakan bahasa gaul sebagai bagian dari identitas mereka. Mereka ingin memiliki orisinalitas dan autentisitas sehingga dapat membedakan diri mereka dengan kelompok lain.
b. Kreativitas. Kalangan remaja sering kali menggunakan bahasa gaul untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam berkomunikasi. Bahasa gaul dapat memberikan kebebasan dalam memilih kata-kata yang unik dan menarik. Selain itu juga, bahasa gaul memungkinkan para remaja untuk membuat kata-kata baru sesuai tren yang berlangsung.
c. Keterbatasan Bahasa. Remaja mungkin merasa keterbatasan dalam bahasa formal dan merasa lebih nyaman menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi dengan sesama remaja. Bahasa gaul juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih santai dan tidak kaku.
d. Media Sosial. Media sosial seperti Whatsapp, Instagram, Twitter, dan lain-lain memberikan akses yang mudah untuk mengembangkan bahasa gaul. Kalangan remaja sering meniru bahasa gaul dari artis atau idola yang diikuti di media sosial.
e. Kehidupan Sehari-hari. Kalangan remaja menggunakan bahasa gaul karena mereka melihat orang lain di sekitar mereka menggunakannya. Bahasa gaul dapat digunakan sebagai cara untuk terhubung dengan teman sebaya dan memperkuat hubungan sosial.
2.5 Faktor yang Mempengaruhi Fenomena Bahasa Gaul di tengah Arus Globalisasi
Fenomena penggunaan bahasa gaul dapat berkembang karena sejumlah faktor eksternal seperti lingkungan dan media sosial. Kalangan remaja seringkali mengekspresikan bahasa gaul di jejaring sosial sebagai suatu bentuk eksistensi mereka. Pengaruh globalisasi memang tak dapat dipungkiri jika banyak kalangan remaja menggunakan bahasa gaul (Sifianou, 2013). Selain media sosial, bahasa gaul bisa masuk dengan mudah karena suatu lingkungan yang majemuk. Oleh sebab itu, lingkungan tempat tinggal kita sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Perkembangan Internet dan Jejaring Sosial yang Masif. Generasi Z saat ini tidak terlepas dari teknologi seperti smartphone yang sekarang sudah berisi berbagai jenis media sosial (Hikmah, 2023). Mereka diperkenalkan dengan berbagai teknologi sejak kecil, sehingga mereka dapat mengenal internet dan memiliki akses yang luas ke hal-hal yang belum pernah mereka jangkau sebelumnya. Hal ini dapat mempengaruhi penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan ejaan, sehingga mereka cenderung mengikuti ejaan dan bentuk-bentuk bahasa baru di jejaring sosial.
b. Pengaruh Lingkungan. Lingkungan menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan suatu bahasa. Menurut Ahn & Merwade (2014) manusia mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya lingkungan mempengaruhi manusia. Pada dasarnya pembelajaran Bahasa diawali dengan kemampuan mendengar kemudian menirukan bunyi-bunyian yang telah didengar di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
c. Peran Media dalam Penggunaan Bahasa Gaul dan Eksistensi Bahasa Indonesia. Masifnya penggunaan internet dan media sosial di kalangan remaja membuat perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat. Kondisi ini akan mempengaruhi kebiasaan dalam berbahasa di media sosial. Kehadiran sosial media tak luput dari dampak negatif yang ditimbulkan mulai dari gaya hidup hingga sikap individualistis yang akan menimbulkan kurangnya kesadaran ekologis yang diinginkan. Penggunaan media sosial yang tidak tepat dapat mempengaruhi hubungan antar individu dan kelompok (Ahmad & Nurhidaya, 2020). Bahasa yang digunakan di jejaring sosial menjadi semakin penting di kalangan remaja.
2.6 Dampak Fenomena Penggunaan Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Dari faktor-faktor yang sduah dijelaskan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalangan muda cenderung menggunakan bahasa gaul baik di media sosial mapun keseharian (Azka & Karo-Karo, 2023). Maraknya bahasa gaul yang digunakan dapat menimbulkan dampak positif sekaligus dampak negatif terhadap penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri. Dampak tersebut dijelaskan dalam uraian berikut.
a. Keberadaan Bahasa Indonesia Terancam Terpinggirkan Oleh Bahasa Gaul. Penggunaan bahasa di kehidupan sehari-hari erat kaitannya dengan budaya suatu kalangan khususnya kalangan remaja. Jika para remaja kian terpengaruh dan masif dalam menggunakan bahasa gaul, kemungkinan bahasa Indonesia akan semakin goyah dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dengan demikian, dibutuhkan adanya pembinaan dan pembelajaran sejak dini kepada kalangan muda agar mereka tidak mengikuti arus negatif dari penggunaan bahasa gaul tersebut.
b. Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia. Pemahaman dan penggunaan bahasa gaul yang sangat mudah untuk berkomunikasi dan hanya dari kalangan mereka yang mengerti, hal ini membuat kalangan remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa keseharian. Hal ini membuat eksistensi bahasa Indonesia semakin pudar dan membuat turunnya derajat bahasa Indonesia.
c. Menyebabkan Punahnya Bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang.
Komentar