Mengidentifikasi Komponen Fisik dan Mekanik serta Menganalisis Kinerja pada Mesin Pemarut Kelapa Berbahan Bakar Bensin
Komponen Fisik:
1. Material yang digunakan berupa besi plat stainless steel dengan dimensi mesin 57 × 43 × 90 cm dan rangka berupa besi siku, sehingga dapat berdiri dengan kokoh di atas permukaan yang rata.
2. Hopper/corong masuk. Digunakan sebagai tempat untuk memasukkan bahan yang akan diparut, sehingga dapat diteruskan ke mata parut/silinder parut.
3. Unloading/corong keluar ialah bagian untuk mengeluarkan hasil parutan.
4. Mata parut/silinder parut berdiameter 4,5 inch. Merupakan bagian utama dari mesin parut ini yang didesain menyerupai buah durian, sehingga bahan yang akan diparut dapat dengan mudah diparut karena adanya gesekan dengan mata parutan.
5. Belt/sabuk yang berfungsi untuk mengaitkan antara roda yang ada di mesin dengan roda pemarut.
6. Tenaga penggerak berupa mesin bensin model PAUS GX-160. Dengan tenaga output sebesar 3,6 kW/3600 RPM/4,8 HP s.d. 5,5 HP dan torsi maksimum sebesar 10,3 N.m/2500 RPM. Kecepatan stabil berada di angka 1400 RPM. Berfungsi untuk memutar atau menggerakkan mata parut yang sudah dihubungkan dengan belt/sabuk karet.
Komponen Mekanik:
1. Tanki bahan bakar berkapasitas bensin sebesar 3 s.d. 4 liter yang dilengkapi penutup karet sintetis dan di dalamnya terdapat saringan yang berfungsi untuk menyaring kotoran
2. Tanki oli berkapasitas 0,6 liter yang berfungsi untuk membantu kinerja mesin bensin.
3. Karburator yang berfungsi sebagai sistem pengkabutan bahan bakar yang selanjutnya dikirim ke silinder head untuk proses pembakaran.
4. Knalpot yang berfungsi sebagai saluran pembuangan dari sisa pembakaran dan juga sebagai pengedap suara yang ditimbulkan dari proses pembakaran.
5. Filter udara yang terbuat dari bahan plastik yang di dalamnya terdapat busa yang memiliki fungsi untuk menyaring udara.
6. Recoil starter (tarikan engkol) yang memiliki fungsi untuk melakukan putaran awal pada mesin tersebut. Terdapat tali, pelatuk atau pegangan, dan pir (memiliki fungsi untuk mengembalikan gulungan tali ke asalnya).
7. Tuas gas yang berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin. Terdapat mur yang mengatur keras dan tidaknya gerakan tuas tersebut dan baut yang mengatur kecepatan maksimal mesin yang diinginkan.
8. Switch button yang berfungsi sebagai sambungan arus yang terdapat di kabel massa.
Analisis Kinerja Efisiensi Daya Kerja Mesin:
a. Analisis daya pemarutan dapat dianalisis berdasarkan torsi pemarutan maksimum sebesar 10,3 Nm, sehingga tenaga/daya yang dikeluarkan sebesar 3,6 kW atau setara dengan 4,8 HP.
b. Menentukan kapasitas efektif yaitu dengan cara membagi jumlah hasil parutan (kg) dengan waktu yang dibuutuhkan untuk memarut (jam).
c. Menentukan efisiensi pemarutan yaitu dengan cara membagi hasil parutan (kg) dengan kelapa yang akan diparut (kg) lalu dikali dengan 100% .
Sumber Referensi:
Thoriq, Ahmad. Sutejo, Agus. “Desain dan Uji Kinerja Mesin Pemarut Sagu Tipe TPB 01”. AGRITECH, Vol. 37, No. 4, November 2017, Hal. 453-461. 2017
Hardono, Joko. “Rancang Bangun Mesin Pemarut Kelapa Skala Rumah Tangga Berukuran 1 kg per Waktu Parut 9 menit dengan Menggunakan Motor Listrik 100 Watt. 2017
https://media.neliti.com/media/publications/227777-desain-dan-uji-kinerja-mesin-pemarut-sag-702e65a1.pdf
https://tehnikmesin.com/2017/06/bagian-mesin-gx-160.html
Komentar